MOTIV & AkSI

BEBEK DAN MENYEBERANGKAN DUA KALIMAT SYAHADAT
mahasiswa baru....
Kawan mungkin sedang coba mengingat-ingat masa itu. Sudahlah, kebanyakan Univ. masih menerapkan metode jahiliah dalam mengkader. Eits... menurut saya itu bukan mengader tapi mengerjai. Simak lanjutannya...

Teringat kisah salah seorang guru matematika di SMA dulu. Pak guru bercerita pasal jaman jahiliah yang pernah beliau cicip. Begini kisahnya. Waktu itu beliau lulus tes masuk di salah satu universitas yang dianggap terbaik saat itu. beliau lulus di fakultas jurusan ilmu Mipa. Masa-masa sulit pun dimulai, semua terlewati biasa saja tapi sampai pada satu kejadian yang membuat saya kagum dengan Guru saya ini. Saat itu semua mahasiswa di minta berbaris rapih. Ane bayangkan pak guru digundul juga kayak ane dulu hehehe. Setelah itu mereka di persilahkan maju satu satu dan merendam badan kedalam sebuah kolam kecil berisi air. Ahh ini mah sepele, masuk kolam, kataku dalam hati. Selidik punya selidik, ternyata kolam itu sudah dimasukkan (maaf) kotoran manusia. Yap...seratus, t*i manusia. Pak Guru berontak sejadi-jadinya saat itu. dan menolak habis-habisan untuk dimasukkan kedalam kolam. Tahu apa selanjutnya ? Pak Guru akhirnya memutuskan untuk minta berhenti dari fakultas tersebut, beliau kesal melihat sang  "senior" yang semena-mena...(ceritanya sedikit ane modif tapi intinya kagak berubah)

Lantas Pak Guru kemana setelah itu ?
Yang penasaran tunggu...Sabar...
Oleh Allah SWT, Empunya langit dan pengetahuan, Pak Guru nemu jalan lain. Buktinya beliau jadi Guru ane dan jadi salah satu guru yang menginspirasi sekaligus memberikan satu babakan klimaks dalam hidup ane.:)
Hikmahnya mana? tunggu bro...
Dari kisah diatas simpulan yang bisa saya ambil adalah, pertama, jangan mau masuk kolam t** apalagi kalau disuruh sama senior. kedua, ane belajar tentang harga diri, ini bukan pasal "mencelupkan" badan kedalam genangan eschercia coli.  ini masalah memanusiakan manusia dan harga diri sebagai manusia. Kalau kerbau tau atau paham tentang kotoran, ane yakin kerbau bakal menolak masuk ke yang begituan. ketiga, senior bukan tuhan, mereka tidak menentukan masa depan kita. Allah yang menentukan jangan takut sama manusia. teriakkan kebenaran walaupun pahit...

Ane jadi malu ketika mengingat cerita ini dan menghubungkannya dengan apa yang pernah saya alami. Dulu ane hanya menurut-nurut saja kayak bebek atas perintah macam ini, dari senior. Cari aman istilahnya.  Hanya berani melawan pakai hati, dan mencak-mencak kalau sudah pulang kerumah.

Oh iya...Beliau pernah berpesan di kelas kami suatu waktu. Beliau juga sebenarnya senang menyelipkan satu dua ayat atau al hadits di sela waktu mengajarnya.
Begini pesan beliau kurang lebih. 
"Bagaimana wujud terima kasih kalian pada negara-negara yang belum mengenal Islam? mereka mengirimkan kalian televisi, rice cooker, setrika, sepeda motor, mobil, pesawat terbang. Mereka belum mengenal Islam sebagaimana kalian, insyaallah. Balas mereka dengan membawakan mereka dua kalimat syahadah, bawakan kepada mereka ajaran Islam yang lebih baik dari sekedar rice cooker atau kulkas dua pintu."

Saya mengerti. Kawan pasti ada yang berkomentar. "Dakwahnya  hanya untuk balas jasa dong kalau begini?"
hmmm... Bagaimana ya?
Dari perkataan pak guru Ane pahamnya ini sebagai motivasi biar kelak siswanya bisa berdakwah untuk menegakkan kalimat Laailaha Ilallah wa Muhammadurrasulullah di segenap penjuru dunia...

SAYUR TOGE & MAHASISWA TAHUN PERTAMA 
Kembali ke pengaderan. Jujur saya agak aneh ketika pertama kali mempelajari mengenai filsafat dan konco-konconya. Ini saya dapatkan di salah satu tahapan pengaderan. Berbicara mengenai defenisi, kebenaran, Tuhan, dan banyak sekali hal-hal "berat" yang di bahas...preet sekali menurutku. anak baru kemarin yang ibarat sayur toge, masih kecambah, sudah diajak berfikir yang begituan, belum lagi akarnya menancap kokoh sudah di cabuti dan dibuat panik dengan sisa kekuatannya (argumen)...

Suasananya memang sangat menantang saat itu. Panas. Semua hendak angkat bicara ketika argumen dan retorika mulai menghantam barier kepercayaan yang selama ini belum pernah disentuh apalagi diobok-obok. Brrr...aku merinding melihat pembahasan kala itu. Tidak berani ikut memeriahkan suasana lantaran tipisnya ilmu...
Sejak saat itu mulailah terbuka satu pintu lagi akan hal baru. "ide" dan "pemikiran". Berkali-kali disebutkan beberapa tokoh seperti Rene Descartes, Karl Marx, Sigmund Freud dll...
Lalu di sebutkan lagi pasal sosialisme, kapitalisme, liberalisme, feminisme, post modernisme dan segala macam -isme.

Yang aneh, tak ada yang mengantarnya dari kaca mata ISLAM. Tidak ada counter atas ide-ide atau isme-isme yang bertentangan atau tidak sejalan dengan ajaran Islam.  kalau kawan-kawan cermati pasti bakal membuat kawan mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda bingung. Setuju begitu saja tanda bahaya dan bingung tanda kawan masih punya "radar" untuk melihat mana yang benar dan buruk. 

Kita tidak bisa melihat dan mengaji semua dari garis tanpa keberpihakan atau pijakan sebagaimana yang diajar dan dianjurkan oleh filsafat, toh ketidakberpihakan pada satu isme adalah pihak atau isme yang baru...

Jika anda mengaku muslim, lihatlah semua dalam kacamata islam, jangan setengah-setengah.
Setahu saya, Islam tidak butuh -isme sebagai perangkat buat hidup didunia. Islam komplit, baik dalam hubungan ke Allah SWT maupun hubungan ke sesama manusia dalam segala sisi.

singkat kata, singkat tulisan. 
Ane cuma mau menyampaikan yang ane pahami.
Berhati-hati dengan retorika yang tujuannya menipu dan menjerumuskan. jadikan ajaran Islam yang kita imani secara sempurna sebagai titik pandang dan tempat berpijak. Tidak ada jalan lain selain memperluas khazanah keislaman kita dengan halaqah atau di majelis ilmu .

Kita perlu mengenal ajaran-ajaran ini sebagai bentuk pertahanan kita. Karena mereka (isme dan penganutnya) senantiasa berubah dan mencari celah untuk merusak dan mengacak ajaran Islam sehingga menjadi butek alias keruh...

Adzan maghrib telah berkumandang dan siang telah berganti malam....
Semoga kita di mudahkan mengikuti hidayah oleh Allah SWT dan diberi taufiq atasnya...
Mohon kritikan atas tulisan ini jika ada kesalahan
Penulis mohon di Do'akan agar senantiasa istoqomah dan diberi kekuatan serta petunjuk dari Allah SWT...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar