Tahun Baru

Sejak kemarin...
Baru terasa kalau tahun baru sudah masuk. Sudah masuk hari ke dua. dua tiga bulan belakangan sibuk bolak-balik Surabaya-Makassar-Palopo. Menemani Bapak, Mengunjungi ibu atau sekedar pulang ke Makassar untuk menyiram tanaman. lumayan...sampai desember kemarin wisuda dokter.

bulan Agustus yang paling mendebarkan. semacam hari penghakiman bagi pelajaran kedokteran yang ku pelajari. Sampai kutulis tiba tiba-tiba. Sesal memang mengerikan. Alhamdulillah berbayar di bulan september...lulus. datang tiba-tiba adalah sesal pada akhirya, belajar yang tidak serius akhirnya menyisakan rasa sesal dihadapan kesulitan. Bukan karena takut tidak lulus, tapi kecewa pada diri sendiri yang terasa menyesakkan... akhirnya teringat juga puisi Ali Hasjmi, "Menyesal."

Menyesal

Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta

Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma

Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti.

Karya: Ali Hasjmi  

Maret dan bulan-bulan sebelumnya, masih sibuk menyelesaikan kepaniteraan klinik. sampai pada minggu keempat maret, akhirnya selesai. april, mei, juni,dan juli sibuk "bersiap" diri...diselingi ramadhan yang diisi panik karena belajar yang sedikit sedang ujian mendekat.

ada lain yang kau ingat ?
sibuk mengamati pohon TIN yang buahnya matang satu-satu...

Terima kasih tahun-tahun lalu...kesanmu hanya itu.
Selebihya tidak perlu. 
Semoga tahun tahun depan tidak perlu membaca puisi Ali Hasjmi lagi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar