Awan turun dari puncak gunung
kabut menyusur lembah
kau Kembangkan senyummu
lihatlah aku sedang tersenyum berkali-kali padamu
angin bertiup dari timur
hujan deras dari langit
kau menarik nafas
aku yang merasa tenang
lalu terjebak dalam relaksasi yang terlampau dalam
api membakar berkobar-kobar
air mengalir berriak-riak
kau bercerita
aku pulas tertidur
membayang dalam tenang
mengulang-ulang garis mukamu
teduh pandang matamu
terdiam aku, kosong pikiranku
hanya gambar mu di benakku
segenap warna
suasana
suhu, suara, bau, kelembapan udara, jumlah cahaya
jelas kurekam tanpa kurang suatu apa lagi.
Biar bisa ku ulang lagi
aku senang padamu
sedang kau senang pada yang lain
aku tak menangis sendu dan meminta upah lagi padamu
aku hanya berontak seperti tak berotak
aku berteriak seperti seorang maniak, depresi, schizophrenic putus obat
aku gila
kamu tetap indah
tidak perlu memberiku upah karena memujimu
lupakan dia saja sudah cukup
Makassar 2012
kabut menyusur lembah
kau Kembangkan senyummu
lihatlah aku sedang tersenyum berkali-kali padamu
angin bertiup dari timur
hujan deras dari langit
kau menarik nafas
aku yang merasa tenang
lalu terjebak dalam relaksasi yang terlampau dalam
api membakar berkobar-kobar
air mengalir berriak-riak
kau bercerita
aku pulas tertidur
membayang dalam tenang
mengulang-ulang garis mukamu
teduh pandang matamu
terdiam aku, kosong pikiranku
hanya gambar mu di benakku
segenap warna
suasana
suhu, suara, bau, kelembapan udara, jumlah cahaya
jelas kurekam tanpa kurang suatu apa lagi.
Biar bisa ku ulang lagi
aku senang padamu
sedang kau senang pada yang lain
aku tak menangis sendu dan meminta upah lagi padamu
aku hanya berontak seperti tak berotak
aku berteriak seperti seorang maniak, depresi, schizophrenic putus obat
aku gila
kamu tetap indah
tidak perlu memberiku upah karena memujimu
lupakan dia saja sudah cukup
Makassar 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar