kawan

tak perlu menhitung bintang untuk membunuh waktu

karena waktu berlalu begitu cepat
rasa-rasanya baru kemarin kita bertemu
berjabat tangan menyebutkan nama
berteman setelahnya
saling mengenal selanjutnya

mau kemana setelah ini hanya masing-masing kita yang tau
mengusahakan harapan dan cita-cita
mewujudkan apa-apa yang kita mau

cerita bermula dengan pertemuan 
waktu memberi ruang 
kebersamaan mendekatkan 
cita-cita yang sama menyatukan
pribadi yang beragam memberi warna
soalan dan selisih antara kita kuharap selesai sebagai rasa 

ada pelajaran yang tak akan habis ditelaah
dari pertemanan ini
banyak cerita untuk di bagi
tak terkira tawa dan sedih untuk di ingat-ingat lagi

pertemuan adalah tanah rumah ini berdiri
kokoh bangunannya dari kita yang bersama
didalamnya kita berupaya
berpeluh bersama mencukupi daya
biar selanjutnya kita berdaya
lalu menyebar memberi daya

ini rumah kita bersama
pergilah jauh dimana saja
dari yang terlihat sampai menghilang di batas pandangan
dataran sampai punggung gunung-gemunung
seberang jalan sampai seberang pulau
dan kembalilah kapan saja

ini rumah tak akan rusak oleh sesiapa
tak akan rubuh oleh topan ataupun gempa
atau lapuk termakan usia
terhalang dari api yang membakar
tetap cerah meski diterpa matahari dan hujan yang berganti

ini rumah akan bertahan
saat semua tentangnya masih utuh dalam ingatan
kita masih kuat dalam ikatan
masih mampu menggenapi setiap perselisihan
 
ini bukan rumahku, bukan rumah mereka, bukan hanya miliknya
ini rumah milik kita...

semua atas nama kita dari tanah sampai atapnya....milik kita saja
letaknya di hatimu, dekat ingatanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar