Aku terjerat di tengah kusutnya keadaan
tertahan lilitan urusan yang tak berkesudahan
terbebani oleh ketatnya ikatan
nafasku semakin dangkal dan perlahan
sementara semua orang mengaku sedang mengurai keadaan
aku terlupakan daram kalutnya keadaan
kaki tangan tertahan
keadaan terlalu riskan bahkan untuk bicarapun rasanya tidak perlu
air mata mengalir entah dari perintah siapa
di tengah jeratan kusutnya keadaan
lalu aku seperti di tenggelamkan di lautan keramaian, tawa, urusan pribadi orang lainnya
airmataku menyatu dengan air laut
tak terindra tidak pula memberi tanda
tangisku larut
badanku hanyut
pikiran dan perasaanku kalut
langit semakin membiru kala ku tatap ke arah matahari
ternyata aku semakin tenggelam dan tak berdaya terlilit di kusutnya keadaan
tertahan lilitan urusan yang tak berkesudahan
terbebani oleh ketatnya ikatan
nafasku semakin dangkal dan perlahan
sementara semua orang mengaku sedang mengurai keadaan
aku terlupakan daram kalutnya keadaan
kaki tangan tertahan
keadaan terlalu riskan bahkan untuk bicarapun rasanya tidak perlu
air mata mengalir entah dari perintah siapa
di tengah jeratan kusutnya keadaan
lalu aku seperti di tenggelamkan di lautan keramaian, tawa, urusan pribadi orang lainnya
airmataku menyatu dengan air laut
tak terindra tidak pula memberi tanda
tangisku larut
badanku hanyut
pikiran dan perasaanku kalut
langit semakin membiru kala ku tatap ke arah matahari
ternyata aku semakin tenggelam dan tak berdaya terlilit di kusutnya keadaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar