Ditinggal Akal

Sebelah kiri tanganku sedang menenteng plastik hitam
Isinya sebotol air dan sate ayam
Di Tangan kanan menenteng martabak telur
Dini hari belum kunjung tidur

Seratus meter dari rumah sakit khusus daerah
Tempat ratusan jiwa mengejar kembali akal mereka
Berusaha menghirup bau kewarasan
Meninggalkan kawan yang berjaga menunggu pesakit datang dari kampung

Dua-tiga pasien yang datang
Semua mengamuk dari kampungnya
Diajak saudara kerabat
Atau tetangga bahkan aparat

Ada yang masuknya sehari setelah pulangnya dari sini
Ada yang habis obatnya berbuat ulah
Ada yang kewalahan keluarganya
Ada yang ngantuk keluarganya saat ditanya
Ada yang datang seperti sekadar menitip alas kaki di rak masjid

Si sakit sibuk ceramah pasal kenabian dan kesaktian
Ada yang diam tidak bergerak dipojokan
Ada yang sempat menyarangkan tendangan di perut seorang kawan

Ah...
Terlalu menarik lapisan waktu belakangan
Menilik diri sendiri
Waraskah tidak diri sendiri
Memeriksa diri

Berusaha mengerti jalan hidup mereka yang disebut gila
Mengorek riwayat lahir sampai terakhir dianggap waras

Mengatur diri dengan dunia
Menjaga kesadaran
Tidak membenturkan keinginan pada dinding kewarasan
Agar sehat akal tidak cedera atau hilang
Menjaga jarak dengan cinta pada dunia
Memperbaiki jarak dengan keikhlasan, iman dan kesyukuran

Mengerti akhirnya
Keinginan adalah benar sumber penderitaan
Tempatnya jelas didalam pikiran