target, sikap dan emosi
"kamu enak ya...punya otak yang jenius, bisa jadi anak yang cerdas lagi pandai. Saya memang bodoh, tidak bisa apa-apa. nilaiku standar. tidak ada yang bisa diandalkan."
coba diingat-ingat. apa pernah kamu berfikir atau berkata seperti diatas kepada temanmu secara langsung ?
apakah ini benar-benar ungkapan yang kamu percayai ?
kamu percaya bahwa apa yang kamu katakan itu benar ?
bagus, jika di dalam dirimu masih ada keraguan...saya harap kamu meragukan pemikiran semacam ini. lanjutkan membaca kita periksa pemikiran mu...
baiklah...
bagaimana jika ternyata kamu bisa menyamai temanmu yang berprestasi atau bahkan melebihi apa yang mereka capai ? lanjutkan membaca...
penghalang belajar
apa yang menghalangi mu belajar ?
1. Target yang berlebihan atau tidak ada target sama sekali
Saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah, menyusun target belajar dan jadwal harian adalah hal yang sia-sia. setelah jadwal dan targetan selesai dibuat. paling hanya dua hari atau tiga hari kepatuhan pada jadwal akan bertahan atau paling lama seminggu. setelah itu, kembali pada pola lama, jadwal dan target berjalan serta merta, tidak ada perencanaan. bisa melihat dirimu sendiri ?
lalu dimana yang salah ?
akhirnya saat ini, rasanya sangat penting menyusun target belajar. sama pentingnya dengan makan teratur tiga kali sehari. Menyusun target belajar berarti memecah suatu materi dalam satu bab misalnya menjadi potongan sub bab untuk dipelajari atau lebih kecil lagi. coba bayangkan jika dalam sehari kita hanya makan satu kali tapi tapi jumlahnya sama dengan tiga kali makan. apa yang terjadi ? tidak nyaman dan makanan bakal terbuang karena tidak bisa kita makan semuanya sekaligus.
susun target belajar yang sesuai dengan kemampuanmu. buat kecil-kecil, pecah menjadi bagian-bagian yang bisa kau selesaikan dalam waktu yang tidak begitu lama.
sesuaikan dengan kemampuanmu dan motivasi dirimu sendiri untuk menyelesaikan target yang sudah kamu buat.
punya target berarti punya sasaran, sasaran itu untuk dicapai, dan pencapaian adalah sesuatu yang membanggakan. mencapai sasaran belajar juga membuatmu lebih tenang dan membuktikan bahwa kamu punya kemampuan dalam dirimu.
tidak punya target berarti tidak punya sasaran untuk dicapai...tidak ada pencapaian, tidak ada prestasi, tidak ada yang bisa kamu banggakan kepada kedua orang tuamu...
2. kamu memang tidak mempersiapkan diri untuk belajar.
coba sekali waktu sebelum berangkat ke kampus atau sekolah, bertanyalah pada dirimu
- apa yang akan kulakukan di sekolah ?
- apakah saya benar-benar pergi untuk belajar ?
kemungkinan respon dari pertanyaan ini...
"pertanyaan macam apa ini ? jelaslah kesekolah untuk belajar kalau bukan belajar apalagi ? "
baguslah jika ini jawabanmu dan akan lebih bagus jika yang kau lakukan disekolah benar seperti jawabanmu, belajar.
lalu apa yang membuatmu bermain dengan Hp-mu saat jam pelajaran ? berkirim surat kecil-kecilan dengan teman sebangku ? main colak-colek dengan teman di depan atau malah tidur saat pelajaran sedang belajar ?
hmm...poin ini kita tidak membahas alasan kesekolah. sikap yang kuta pelajari adalah, apakah kita benar-benar mempersiapkan diri untuk belajar ? mengondisikan diri kita untuk belajar.
atau seperti ini, seorang tentara yang pergi berperang tentu mempersiapkan diri, si tentara bakal bawa senjata tentunya, alat komunikasi, seragam lengkap, perbekalan, sangkur, bahkan pewarna wajah. jika ditanya mereka mau kemana, pasti si bapak tentara bakal bilang, mau nonton acara talkshow-nya Tukul. hahaha...pastilah mereka mau berperang atau minimal latihan perang. si tentara mengondisikan dirinya secara fisik. secara mental pasti juga mereka siapkan, coba kalau ketemu pasukan perdamaian yang mau berangkat ke daerah konflik. tanya tujuan keberangkatannya, jawabannya pasti "siap, menjalankan tugas pengamanan di daerah konflik..." dengan gaya khas tentara....hehehe. mana ada tentara yang ditanya jawab. "siap, mau pengamanan sambil foto-foto sama warga."
siapkan diriimu sebelum belajar atau kesekolah. pastikan perhatianmu semua tertuju pada kegiatan belajar, niatkan dirimu untuk berfokus.
3. apa yang kamu rasakan dan pikirkan tentang kegiatan belajar
Sekarang coba ingat kembali ketika kamu duduk di depan meja belajarmu, saat itu kamu sangat bersemangat untuk mempelajari satu mata pelajaran yang tidak kamu sukai karena kesulitannya. Apakah kamu bisa bertahan lama dihadapan bukumu ? terutama jika kamu menemui kesulitan...
saya yakin, kemungkinan besar jika menghadapi kejadian seperti ini kamu bakal memilih untuk menutup buku dan mengalihkan perhatian pada hal lain....saya harap saya salah...
coba perhatikan lagi. apa yang membuatmu tidak bisa tahan dihadapan pelajaran tadi ? jawabannya adalah "perasaan bodoh" dihadapan pelajaran sulit. ya...coba bayangkan sekali lagi...cara menggambarkan situasi perasaanmu saat itu. "perasaan bodoh" karena tidak bisa mengerti pelajaran ini dengan mudah, terlebih lagi tadi siang disekolah salah seorang temanmu dengan mudah menyelesaikan soal dari materi yang sedang kamu pelajari tanpa kesulitan sedikitpun.
menurutmu, apakah perasaan ini benar adanya ? ya...sangat wajar jika kamu merasa seperti itu, "merasa bodoh" sebab belum mengetahui pelajaran tersebut. yang membedakan adalah sikapmu terhadap perasaan itu, apakah kamu terus berusaha atau tidak.
ingat ini, merasa bodoh belum tentu berarti kamu bodoh. sama halnya dengan merasa ganteng tidak berarti kamu ganteng...hahaha
dibandingkan dengan memilih dikuasai perasaan bodoh, kamu bisa memilih untuk memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat, itu kita sebut pemikiran alternatif, seperti :
- oke saya memang sulit mengerti, tapi saya harus tetap berusaha, saya hanya belum menemukan cara yang tepat untuk memahaminya.
- sepertinya saya harus menghubungi teman saya dan meminta bantuan penjelasan agar saya lebih mudah mengerti
- kebingungan saya ini adalah satu tahapan sebelum akhirnya saya benar-benar mengerti
- dibeberapa topik sebelumnya saya sempat tidak mengerti namun akhirnya saya bisa mengerti juga, ini soal usaha dan cara memahami uang tepat.
cobalah sekali waktu, jika perasaan bodoh itu datang di kepalamu, segera tangkap dan gantikan dengan pemikiran alternatif yang lebih bermanfaat seperti contoh diatas. saya yakin kamu akan merasakan sesuatu yang berbeda. kembangkan sendiri pemikiranmu.
ingat ini, pikiranmu akan memengaruhi apa yang kamu rasakan begitupun sebaliknya, apa yang kamu rasakan akan mempengaruhi cara berpikirmu.
jadi, jika saat belajar kamu merasakan hal-hal yang membuatmu tidak betah untuk berlama-lama, segera lawan perasaan itu dengan pemikiran lain agar kamu bisa meneruskan belajar dengan tenang. kendalikan pikiran dan perasaanmu...
***
ingat ! buat lah target-target, siapkan dirimu sebelum belajar dan hadapi emosi (malas, perasaan bodoh dll...)
mereka yang kamu anggap cerdas pun melakukannya...
:)
"kamu enak ya...punya otak yang jenius, bisa jadi anak yang cerdas lagi pandai. Saya memang bodoh, tidak bisa apa-apa. nilaiku standar. tidak ada yang bisa diandalkan."
coba diingat-ingat. apa pernah kamu berfikir atau berkata seperti diatas kepada temanmu secara langsung ?
apakah ini benar-benar ungkapan yang kamu percayai ?
kamu percaya bahwa apa yang kamu katakan itu benar ?
bagus, jika di dalam dirimu masih ada keraguan...saya harap kamu meragukan pemikiran semacam ini. lanjutkan membaca kita periksa pemikiran mu...
baiklah...
bagaimana jika ternyata kamu bisa menyamai temanmu yang berprestasi atau bahkan melebihi apa yang mereka capai ? lanjutkan membaca...
penghalang belajar
apa yang menghalangi mu belajar ?
1. Target yang berlebihan atau tidak ada target sama sekali
Saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah, menyusun target belajar dan jadwal harian adalah hal yang sia-sia. setelah jadwal dan targetan selesai dibuat. paling hanya dua hari atau tiga hari kepatuhan pada jadwal akan bertahan atau paling lama seminggu. setelah itu, kembali pada pola lama, jadwal dan target berjalan serta merta, tidak ada perencanaan. bisa melihat dirimu sendiri ?
lalu dimana yang salah ?
akhirnya saat ini, rasanya sangat penting menyusun target belajar. sama pentingnya dengan makan teratur tiga kali sehari. Menyusun target belajar berarti memecah suatu materi dalam satu bab misalnya menjadi potongan sub bab untuk dipelajari atau lebih kecil lagi. coba bayangkan jika dalam sehari kita hanya makan satu kali tapi tapi jumlahnya sama dengan tiga kali makan. apa yang terjadi ? tidak nyaman dan makanan bakal terbuang karena tidak bisa kita makan semuanya sekaligus.
susun target belajar yang sesuai dengan kemampuanmu. buat kecil-kecil, pecah menjadi bagian-bagian yang bisa kau selesaikan dalam waktu yang tidak begitu lama.
sesuaikan dengan kemampuanmu dan motivasi dirimu sendiri untuk menyelesaikan target yang sudah kamu buat.
punya target berarti punya sasaran, sasaran itu untuk dicapai, dan pencapaian adalah sesuatu yang membanggakan. mencapai sasaran belajar juga membuatmu lebih tenang dan membuktikan bahwa kamu punya kemampuan dalam dirimu.
tidak punya target berarti tidak punya sasaran untuk dicapai...tidak ada pencapaian, tidak ada prestasi, tidak ada yang bisa kamu banggakan kepada kedua orang tuamu...
2. kamu memang tidak mempersiapkan diri untuk belajar.
coba sekali waktu sebelum berangkat ke kampus atau sekolah, bertanyalah pada dirimu
- apa yang akan kulakukan di sekolah ?
- apakah saya benar-benar pergi untuk belajar ?
kemungkinan respon dari pertanyaan ini...
"pertanyaan macam apa ini ? jelaslah kesekolah untuk belajar kalau bukan belajar apalagi ? "
baguslah jika ini jawabanmu dan akan lebih bagus jika yang kau lakukan disekolah benar seperti jawabanmu, belajar.
lalu apa yang membuatmu bermain dengan Hp-mu saat jam pelajaran ? berkirim surat kecil-kecilan dengan teman sebangku ? main colak-colek dengan teman di depan atau malah tidur saat pelajaran sedang belajar ?
hmm...poin ini kita tidak membahas alasan kesekolah. sikap yang kuta pelajari adalah, apakah kita benar-benar mempersiapkan diri untuk belajar ? mengondisikan diri kita untuk belajar.
atau seperti ini, seorang tentara yang pergi berperang tentu mempersiapkan diri, si tentara bakal bawa senjata tentunya, alat komunikasi, seragam lengkap, perbekalan, sangkur, bahkan pewarna wajah. jika ditanya mereka mau kemana, pasti si bapak tentara bakal bilang, mau nonton acara talkshow-nya Tukul. hahaha...pastilah mereka mau berperang atau minimal latihan perang. si tentara mengondisikan dirinya secara fisik. secara mental pasti juga mereka siapkan, coba kalau ketemu pasukan perdamaian yang mau berangkat ke daerah konflik. tanya tujuan keberangkatannya, jawabannya pasti "siap, menjalankan tugas pengamanan di daerah konflik..." dengan gaya khas tentara....hehehe. mana ada tentara yang ditanya jawab. "siap, mau pengamanan sambil foto-foto sama warga."
siapkan diriimu sebelum belajar atau kesekolah. pastikan perhatianmu semua tertuju pada kegiatan belajar, niatkan dirimu untuk berfokus.
3. apa yang kamu rasakan dan pikirkan tentang kegiatan belajar
Sekarang coba ingat kembali ketika kamu duduk di depan meja belajarmu, saat itu kamu sangat bersemangat untuk mempelajari satu mata pelajaran yang tidak kamu sukai karena kesulitannya. Apakah kamu bisa bertahan lama dihadapan bukumu ? terutama jika kamu menemui kesulitan...
saya yakin, kemungkinan besar jika menghadapi kejadian seperti ini kamu bakal memilih untuk menutup buku dan mengalihkan perhatian pada hal lain....saya harap saya salah...
coba perhatikan lagi. apa yang membuatmu tidak bisa tahan dihadapan pelajaran tadi ? jawabannya adalah "perasaan bodoh" dihadapan pelajaran sulit. ya...coba bayangkan sekali lagi...cara menggambarkan situasi perasaanmu saat itu. "perasaan bodoh" karena tidak bisa mengerti pelajaran ini dengan mudah, terlebih lagi tadi siang disekolah salah seorang temanmu dengan mudah menyelesaikan soal dari materi yang sedang kamu pelajari tanpa kesulitan sedikitpun.
menurutmu, apakah perasaan ini benar adanya ? ya...sangat wajar jika kamu merasa seperti itu, "merasa bodoh" sebab belum mengetahui pelajaran tersebut. yang membedakan adalah sikapmu terhadap perasaan itu, apakah kamu terus berusaha atau tidak.
ingat ini, merasa bodoh belum tentu berarti kamu bodoh. sama halnya dengan merasa ganteng tidak berarti kamu ganteng...hahaha
dibandingkan dengan memilih dikuasai perasaan bodoh, kamu bisa memilih untuk memikirkan hal lain yang lebih bermanfaat, itu kita sebut pemikiran alternatif, seperti :
- oke saya memang sulit mengerti, tapi saya harus tetap berusaha, saya hanya belum menemukan cara yang tepat untuk memahaminya.
- sepertinya saya harus menghubungi teman saya dan meminta bantuan penjelasan agar saya lebih mudah mengerti
- kebingungan saya ini adalah satu tahapan sebelum akhirnya saya benar-benar mengerti
- dibeberapa topik sebelumnya saya sempat tidak mengerti namun akhirnya saya bisa mengerti juga, ini soal usaha dan cara memahami uang tepat.
cobalah sekali waktu, jika perasaan bodoh itu datang di kepalamu, segera tangkap dan gantikan dengan pemikiran alternatif yang lebih bermanfaat seperti contoh diatas. saya yakin kamu akan merasakan sesuatu yang berbeda. kembangkan sendiri pemikiranmu.
ingat ini, pikiranmu akan memengaruhi apa yang kamu rasakan begitupun sebaliknya, apa yang kamu rasakan akan mempengaruhi cara berpikirmu.
jadi, jika saat belajar kamu merasakan hal-hal yang membuatmu tidak betah untuk berlama-lama, segera lawan perasaan itu dengan pemikiran lain agar kamu bisa meneruskan belajar dengan tenang. kendalikan pikiran dan perasaanmu...
***
ingat ! buat lah target-target, siapkan dirimu sebelum belajar dan hadapi emosi (malas, perasaan bodoh dll...)
mereka yang kamu anggap cerdas pun melakukannya...
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar