Bulan Ramadhan yang Kuingat

Tanpa terasa, Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Rindu yang merangsak keluar semakin menyesakkan dada, bercampur bahagia, suka cita dan rasa haru. Ini bulan yang kita semua tunggui, bulan saat amalan dilipatgandakan ganjarannya, bulan yang didalamnya banyak peristiwa besar bagi umat Islam dan banyak lagi yang bisa kita dapatkan di bulan penuh berkah ini. Bulan Ramadhan, bulan mulia yang Allah SWT khususkan buat umat Nabi Muhammad SAW.

Ulangi....(Pengantar tadi sudah cukup banyak digunakan dan semua sudah tau....hehehe)

Tanpa terasa, Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Rindu yang merangsak keluar semakin menyesakkan dada, bercampur bahagia, suka cita dan rasa haru. Ini bulan yang kita semua tunggui. Bulan saat sekolah libur cukup lama. Bagi yang rindu kampungnya bisa balik cukup lama. Bulan yang melahirkan rutinitas baru mulai dari rutinitas ibadah sampai yang tidak ada hubungannya dengan memperbanyak amalan sampai mendekatkan diri pada Allah SWT.
Contoh:
Santri 1. Saat malam hari  saat adzan isya berkumandang, kawan-kawan sudah keluar berpakaian rapih lagi syar'i, menuju masjid untuk shalat, selepas itu mengaji atau duduk mendengar celramah lalu melakukan shalat tarwih (qyamu ramadhan) secara berjamaah, merekan langsung kembali kerumah untuk mengaji atau memperbanyak amalan-amalan lainnya. Begitu setiap hari dalam bulan Ramadhan.--ini santri ramadhan yang patut diacungi jempol.

Santri 2. Saat azan isya dikumandangkan, bersiap berpakaian rapih menuju masjid untuk shalat berjamaah. Selepas shalat, langsung minggat dari masjid katanya ada janji ketemu akhwat (biasanya pacar atau "teman".....) atau mau pulang buat bakar petasan (baca: uang). Biasanya ada yang kebur ke tempat nongkrong anak muda seperti pelabuhan, lapangan, atau bagi yang kurang modal biasanya cuman ngetem di halaman masjid, sambil menutup-nutup wajah saat tetangga atau keluarga liwat. Nah...Kalau penceramah sudah sampaikan salam atau simpulan ceramah, baru bergegas masuk mesjid lalu ikutan shalat juga. biasanya kagak ikut shalat witir, langsung minggat lagi, pura-pura ikut pulang sama orang-orang yang bisa dipastikan bakal nambah jumlah rakaat qiyamu ramadhan nya di rumah. semoga saja benar. tapi beberapa ternyata "kembali ke pangkalan"...mangkal sampe agak malam dan baru pulang kalau dah di bombardir telepon sama orang tua...--santri ramadhan ini patut di beri nasihat dan "asistensi" khusus.

kawan-kawan, bisa dibilang contoh ke-2 ini hanya asumsi saja, hanya dari pengamatan sepintas dari keadaan yang bisa kuindrai, yang tak terlihat ? semoga yang terlihat adalah yang paling buruk... 

Berbahagialah yang diberi kelapangan, kekuatan, kemauan dan kesehatan untuk beribadah di bulan yang mulia ini...


Ramadhan yang Kuingat

Teringat bau jalan beraspal saat diguyur hujan tengah hari
Teringat persekitaran yang seketika menyesuaikan diri

Mendung di iring hujan penuh berkah
Rusuh atap seng berdentang di timpa hujan
Semarak tetesan air 
Bersambut riak di permukaan sungai   
Burung-burung kebasahan ramai berteduh
Tetesan air perlahan memainkan nada dengan tempo beragam
Menyanyikan lagu yang tak terulang

Ramadhan,  ia datang bersama hujan keberkahan
Membasuh kering hati
Membangkitkan lesunya pohonan amalan
Mengisi relung-relung keyakinan yang mendangkal

Ramadhan datang bersama ampunan
Pergi dengan membawa sejuta krinduan

Sebelum berakhir hujan ini 
Kuharap menjadi lapang hati ini 
Tercurah semua keberkahan 
Diterima setiap do'a 
Menjadi hamba yang yakin sepenuhnya
Makassar, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar